Yah,dia mungkin memang masih sayang sama aku tapi kalo itu ga pernah dia perjuangin buat apa juga?Munhkin menurut dia itu untuk kebaikanku tapi dia ga pernah mengerti rasanya jadi aku yg masih ga bisa kalo gada dia.
Dikelas,ku buka lembar harianku
"Dear my everything,kamu ga pernah bisa tau rasanya jadi aku.Aku yg terus akan menatapmu jauh lebih sungkan dengan mataku namun aku tak mampu melihatmu dengan hatiku.
Dear my everything,tak pernah kah kau menyadari segalanya bisa brubah atau bahkan menghilang jika hanya kau simpan dengan rapi tanpa pernah hanya menatap ataupun memgang dan merasakannya?
Dear my everything,harusnya kamu menyadarai jika kamu menuntut dirimu ga pernah akan berubah,akupun berhak menuntut demikian?my everything,kamu ga pernah menyadari atau bahkan mencoba untuk merubah itu semua.
Dear my everything,aku rindu kamu lebih dari sgalanya.Kamu ga pernah menyadari itu kanra kamu hanya memandang apa yg menurutmu baik tanpa melihat baik tidaknya bagi aku.
Dear my everything,kapan kamu bisa menahan egomu untuk aku?Dimana aku untuk kamu?untuk apa aku untuk kamu?aku mencoba tapi kamu diam.Aku berbicara kamu hnya menatap bisu.Aku bergerak kamu tak mengidahkan.
Dear my everything,aku bukan bonekamu.Meskipun kesabaran itu tak berbatas,tapi aku jg manusia biasa.Apa yang kamu anggap baik,belum tentu untukku.Aku gak akan munafik karna aku merasa sakit,tapi keputusan terberatku adalah ketika waktu memaksaku untuk lelah berjuang,tapi hati tetap memilihmu untuk ku cintai.."
Ku tutup lembar harianku.Cukup bagiku menuliskan sgalanya pagi ini.Dan ketika itu pula bel masuk berdering.
Yaah,inilah yang harus aku hadapi,sekolah,les,tidur,makan.
Lelah?Tentu saja dan semua orang pun akan merasakan hal sama.Sempat ingin berhenti,namun ini sudah sampai di titik perjuangan,aku harus tetap semangat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar